Rabu, 08 Februari 2023

Telikungan Kapitalisme Global Dalam Sejarah Kebangsaan Indonesia

 

Telikungan Kapitalisme Global Dalam Sejarah Kebangsaan Indonesia

            Buku Telikungan Kapitalisme Global Dalam Sejarah  Kebangsaan  Indonesia ini merupakan sebuah karya yang sangat berbobot, tajam, padat, kontroversial dan penuh provokatif terhadap sejarah kebangsaan indonesia, dari dulu hingga kini, mulai dari era berdirinya indonesia hingga bercokolnya dinasti kapitalisme global, mulai dari era-era awal Indonesia ditemukkan hingga era reformasi seperti saat ini. Beberapa sisi “pembaca ulung” mungkin tidak asing bagi telinga kita, akan tetapi juga ada beberapa sisi bahkan banyak di antaranya yang (kadang) belum diketahui, dan untuk itu mengejutkan kita. Salah satu keunggulan analisis penulis buku ini adalah terleak pada sistematika, keruntutan dan keutuhannya dalam menganalisis suatu gerak sejarah, serta sisipan analisis  dan data di sana sini yang tergolong baru dan langka. Beberapa analisisnya yang terasa segar dan otentik, bahkan tidak kita temukan dalam discourse dan wacana “resmi” yang kita kaji dan kita kunyah selama ini.

            Buku ini layak untuk dikaji ulang dan dibuat dialog diskusi bagi aktivis, pelajar, muharrik yang nasionalis dan semua kalangan yang haus akan intelektual agar terjadi pergumulan pemikiran yang dealektik. Buku kontroversial ini tidak banyak orang yang mengetahuinya. Buku yang tipis ini mengajak kita menyelami sejarah indonesia yang penuh carut marut, buku ini akan membangkitkan empati kita akan keadaan sosial yang terjadi dan daya kritis kita. Dalam buku ini dijelaskan bahwa setiap peristiwa yang terjadi di indonesia dan seluruh belahan dunia ada yang mendalangi semua kejadian tersebut (tangan tangan gaib), mulai dari kebijakan ekonomi, politik bahkan tatanan sebuah negara.

            Analisis tentang Indonesia dan konstelasi global dalam buku ini secara sederhana dibagi dalam tiga fase sejarah dengan berbagai varian di dalamnya, yaitu periode pra-kemerdekaan yang dibatasi pada munculnya semangat nasionalisme, masa kemerdekaan dibawah pengaruh perang dingin, dan masa Orde Baru yang berujung pada era reformasi.

Foto Hasyim Wahid (Gus lim)

           Buku yang tipis ini merupakan  karya Hasyim Wahid yang akrab di paggil Gus lim, beliau adalah adik KH Abdurrahman Wadid (Gus Dur) merupakan sosok “misterius” yang entah mengapa sering menghindar dari pulikasi.  Gus Iima dalah sosok yang aktif bergerak dengan lipatan-lipatan sejarah di tanah air, ikut menceburkan diri dalam arus perubahan, tapi lebih sering berada di belakang layar, daripada menampakkan diri di media masa dan hingar bingar publikasi. Gus Iim merupakan sosok nyantrik yang punya mobilitas sosial dan basis intelektual / konseptual yang memadai. Dia  tipe petualang ide yang mengasah pemikirannya secara otodidak.

          

Senin, 06 Februari 2023

Islam Membangun Peradaban Keilmuan Dengan Membaca Dan Menulis

Islam Membangun Peradaban Keilmuan Dengan Membaca Dan Menulis

Oleh: Khoirul Anwar

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, (1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (2) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, (3) Yang mengajar (manusia) dengan pena. (4) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketa–huinya. (5)” (Q.S. Al-Alaq [96]: 1-5)

Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskana, (Qs. Al qolam:1)

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS. Luqman:27)

“Well Come”

Selamat datang di pintu kesuksesan dan keilmuan.
Pintu insan-insan terbaik (khoirunnas)
Yang dipilih atau terpilih dari antara manusia,
yang memberi manfaat kepada semua insan yang membutuhkan.
 
Jika sesorang diberi talenta suka menulis,
Menggambar, maka allah swt., mempunyai rencana
baginya untuk menjadikan dia orang yang akan
mengabadikan keindhan semesta, dalam bingkai gambar dan tulisan.
 
Jika seseorang di beri talenta suka membaca  dan
mendengarkan, maka allah swt., mempunyai rencana
terbaik baginya agar menjadi orang yang sanggup
membaca fenomena kehidupan, menenangkan
dan memberi kemanfaatan, alternatif, serta solusi bagi
orang-orang yang sedang mendapat kesulitan, bahkan
bagi semua orang yang berada di sekitarnya
(Atho’illah_Menjadi Manusia Sesungguhnya)

            Diantara kebudayaan yang di ajarkan agama islam adalah membaca dan menulis, mengapa agama tersebut mengajarkan demikian? Mengapa wahyu pertama yang turun kepada nabi adalah surat Al-Alaq? Ayat tersebut mengandung makna yang sangat dalam. Bagaimana kita akan mengetahui tentang hakikat sang pencipta (Robbun) jika kita tidak tahu ilmunya?  Maka  salah satu jalan kita agar mengenal tuhan adalah dengan ilmu. Bagaimana kita agar mendapat ilmu? maka jawabanya adalah iqro’ (bacalah) membaca disini tidak serta merta hanya membaca tapi harus menghayati yakni (Bismirabbikalladzi Kholaq) dengan unsur ibadah kepada tuhan, maksudnya adalah sebelum kamu mengetahui tentang ketuhanan, belajarlah dahulu tentang alam semesta, belajar dahulu apa yang berada di sekitar kamu. Ketika kita belajar tenpa di imbangi dengan rasa ketuhanan, maka di khawatirkan akan menjadi sesat. Maka ayat tersebut menegaskan (bismirobbikalladzi kholaq) dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.

            Budaya membaca di kalangan generasi muda dan pemeluk agama islam saat ini mulai pudar. Apa permasalahanya? Atau mungkin permasalahan tersebuat adalah kurang memahami manfaat yang terkandung dalam kegiatan membaca? Mengapa harus membaca? Permasalahan mengapa minat baca ini mulai pudar di karenakan berbagai faktor salah satunya adalah lingkungan, bagaimana kita akan menanamkan kebudayaan literasi membaca dan menulis jika pemuda pemudi, dan pemeluk agama islam terjebak dalam zona game online dan berselancar dalam dunia maya dengan mengakse hal yang kurang bermanfaat. Manfaat dalam membaca adalah bisa meningkatkan IQ  seseorang, menurunkan tingkat setres, meningkatkan kosakata, memiliki empati yang lebih baik.  Dengan membaca kita akan mengeksplor pengetahuan sebanyak mungkin, mengesplor pengetahuan yang begitu banyak tidak akan mampu kita hafal dan fahami. Seiring dengan berjalannya waktu daya ingat manusia akan menurun dikarenakan faktor usia yang bertambah tua, di tambah lagi sifat alami manusia adalah pelupa. Tak jarang ulama terdahulu sangat aktif dan produktif dalam mengabadikan keilmuan yang  beliau peroleh dari gurunya lalu diabadikan dalam sebuah karya tulisan yang berjilid-jilid. Meskipun ulama terdahulu telah meningal dan berpulang ke rahmatullah namun nama mereka tetap selalu dikenang dunia hingga sekarang. Hal ini selaras dengan kata  Armin Martajasa­­ "Jika kamu ingin mengenal dunia, membacalah. Jika kamu ingin dikenal dunia, menulislah."

            Jika kita melihat sejarah para shabat nabipun mengikat ilmu yang mereka peroleh dari nabi  yakni kalamullah dan al-hadis, mereka menulis ayat-ayat tersebut di pelapah kurma, batu dan sebagainya, Lalu di kodifikasikan menjadi satu mushaf. Meskipun daya ingat dan IQ seseorang itu tinggi tetapi nabi menganjurkan agar umatnya mengikat ilmu yang diperolenya dalam sebuah tulisan.

إذا سمعت شيئا فاكتبه ولو في الحائط

“Apabila engkau mendengar sesuatu (dari ilmu) maka tulislah walaupun di atas tembok.” (HR. Abu Khaitsamah dalam Al-Ilmu no.146)

قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ

“Ikatlah ilmu dengan tulisan” (HR. at-Thabarani)

Sejarah keemasan dan kemajuan islam tidaklah lepas dari literasi membaca dan menulis. Sejarah menunjukan peradaban Emas Islam adalah peradaban dengan puncak keilmuan yang tinggi. Salah satu instansi budaya yang berpengaruh dalam kemajuan peradaban Islam adalah perpus-takaan-perpustakaan umum yang saat itu dikenal dengan istilah Darul Ulum. Darul Ulum mulai didirikan pada abad keempat hijriah. Perpustakaan umum pertama didirikan berlandaskan tradisi terpuji wakaf dalam Islam. Ini membuktikan bahwa agama membentuk peradaban islam dengan sempurna.

            Melihat penjelasan di atas agama islam membentuk habits pemeluknya agar haus akan keilmuan, menumbuhkan etos agar lebih baik untuk membangun peradaban dengan membaca dan menulis. Namun Ironisnya budaya membaca dan menulis dari pemeluk agama islam sekarang mulai menurun. Hal ini sangat di sayangkan kita umat islam yang memiliki pedoman ayat suci namun kita gagal mengaplikasikan dan menyerap makna tersirat dalam ayat tersebut.

Sabtu, 04 Februari 2023

Peran Wanita Dalam Peradaban Dunia Dan Pandangan Agama Tentang Wanita Karir (Wanita Berkontribusi Di Politik)



Peran Wanita Dalam Peradaban Dunia Dan  Pandangan Agama

Tentang Wanita Karir (Wanita Berkontribusi Di  Politik)

Oleh : Khoirul Anwar

 

“Wanita adalah tiangnya negara. jika wanitanya baik, maka negara akan baik dan jika wanita buruk negara akan buruk”. ( sayyidina muhammad rasulullah Saw )

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri yang salihah.” (HR Muslim dari Abdullah bin Amr).

“Hormatilah wanita, karena mereka adalah ibunya umat manusia.” – Ali bin Abi Thalib

" Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu pakai dan kamu lepas semaumu. Mereka terhormat dan memiliki haknya." - Umar bin Khattab

 

            Kebanyakan orang memandang wanita tidak layak menjadi pemimpin negara, apakah benar anggapan tersebut? Bagaimana pandangan islam mengenai wanita yang menjadi pemimpin, atau wanita karir? Lebih mulia mana derajat wanita dan laki laki? Pembahasan ini cenderung ke dalam kesetaraan gender. Dalam islam tidak ada yang membedakan posisi wanita dan laki laki yang membedakan adalah kadar ketakwaan dan ke imanan mereka.

“Barangsiapa yang mengerjakan amalan shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan pula kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(An Nahl: 97).

            Quraish Shihab juga menambahkan bahwa dalam Al – Qur’an banyak menceritakan persamaan kedudukan wanita dan pria, yang membedakannya adalah ketaqwaanya kepada Allah. Tidak ada yang membedakan berdasarkan jenis kelamin, ras, warna kulit dan suku. Kedudukan wanita dan pria adalah sama dan diminta untuk saling bekerjasama untuk mengisi kekurangan satu dengan yang lainnya, sebagai mana di jelaskan dalam surat At – Taubah ayat 71:

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

            Memang banyak pro dan kontra tentang pemimpin wanita dalam Islam. Banyak yang mengatakan bahwa wanita itu tidak layak jadi pemimpin, yang layak adalah laki-laki. Bahkan menurut tokoh PDI-P Soetardjo Soerjoguritno, Amien Rais, Hamzah Haz dan bahkan Ahmad Soemargono yang sebelumnya dikenal gigih menentang kepemimpinan Megawati, telah bersumpah mendukung Megawati sebagai presiden Indonesia sampai 2004. Sikap ini didukung oleh Nurcholish Madjid dengan mengatakan bahwa sebagian besar ulama tidak mempersoalkan naiknya wanita sebagai presiden/kepala negara.

            Bahkan sudah sejak zaman purba yakni zaman Nabi Sulaiman, seorang perempuan meniti karir dan menjadi ratu di sebuah kerajaan, bahkan di kisahkan dalam al qur’an,  yaitu pemimpin sebuah negeri Saba’ yang bernama Ratu Balqis. Dengan segala kemampuannya Ratu Balqis dapat memimpin rakyatnya dengan baik sehingga negeri tersebut makmur dan sejahtera. Bahkan pada akhirnya Nabi Sulaiman tertarik memperistrikan sang ratu dan mempersatukan kedua kerajaan tanpa merendahkan kedudukan Balqis sebagai Ratu.

            Memang derajat antara laki laki dan perempuan sama, yang membedakan adalah kadar ketaqwaan nya, namun seorang wanita hendaknya tidak melupakan kedudukan mereka sebagai istri, berkarir memang di perbolehkan dalam agama, tetapi harus mendapat izin dari seorang suami. Surga seorang anak, berada pada telapak kaki ibunya, dan surga seorang istri berada di tangan suaminya, jika istri tidak menghormati suaminya maka dia akan jauh dari surga.

            Ada beberapa kewajiban yang harus dilakukan. Menurut Alquran dan hadits, istri yang salehah adalah ia yang mengikuti perkataan suami. Suami merupakan imam dan pemimpin bagi wanita yang telah menikah.

            Dalam surat An Nisa ayat 34, Allah berfirman, "Kaum laki-laki itu pemimpin wanita. Karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan harta mereka. Maka wanita yang salehah ialah mereka yang taat kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada menurut apa yang Allah kehendaki."

            Sebenarnya,wanita dalam peran kehidupan sangatlah penting bahkan rasulullah mengiaskan wanita sebagai tiang negara. Posisi wanita sangat mewarnai kehidupan bahkan kemewahan gemerlap surgawi tidaklah menarik bagi nabi adam, beliau sangat kesepian tampa kehadiran ratu dari bidadari karena sifat tuhan maha tau segala sesuatu dan mengerti apa yang di inginkan hambanya lalu  allah menciptakan dari tulang rusuk nabi adam sehingga terciptalah sebaik – baik  perhiasan dunia, yaitu wanita bernawa hawa. Dan dalam hadis rasulallah memandang wanita sebaik baik perhiasan dunia.

            Dalam sejarah tercatat wanita Muslim sangat aktif dalam studi skolastik tentang Islam awal. Aisya, salah satu istri Nabi Muhammad, adalah di antara ahli hukum Islam terkemuka pada masanya. Dia juga terlibat dalam sejumlah peristiwa politik setelah kematian khalifah ketiga, Uthman ibn Affan. Dia juga sumber awal banyak hadis berkat kecerdasan dan ingatannya yang terkenal.

            Ada contoh-contoh lain, seperti Umm Waraqa yang hafal Alquran dan dipuji oleh nabi sendiri, atau al-Shifa "Penyembuh" binti Abdullah, wanita Muslim pertama yang mengajar melek huruf dan seorang praktisi pengobatan tradisional. Dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia juga di warnai dengan keheroikan seorang wanita, sebut saja cut nyatdin, dan jika di masa nabi ada seorang wanita yang mengajarkan melek huruf pertamakali di indonesia juga ada seorang wanita yang mengajarkan melek huruf  yaitu ibu kartini.  Dan tahukah anda siapa di balik fasilitator terciptanya ilmuan - ilmuan islam sehingga islam menjadi  kiblat peradaban ke ilmuan dunia? Siapakah pendiri universitas pertama di dunia? Siapakah penemu astrolabe? Itu semua tidak lepas dari ke heroikan ilmuan muslim yang telah terlupakan. Pendiri universitas pertama di dunia adalah seorang wanita  ia mendirikan  Universitas al-Qarawiyyin dan pendirinya Fatima al Fihri adalah permata mahkota dan simbol kuat aspirasi perempuan dan pemimpin kreatif dalam sejarah Muslim.  Dan penemu astrolabe adalah adik dari fatimah al fihri  yaitu maryam al – asturlabi. Begitu hebatnya seorang wanita dalam mewarnai kehidupan dunia Maka sebagai seorang muslimah hendaklah bangga. Dan sejarah ke emasan masalalu di jadikan tauladan agar mengubah mensed menjalani hidup.sehingga dia tidak berfikiran kerdil layaknya orang yang gagal dan mengatakan untuk apa sekolah, kuliah tingggi-tinggi jika akhirnya hanya sebagai ibu rumahtangga dan rutinitas dalam hidup hanya memasak dan besrsih-bersih rumah, melayani suami dan mengasuh anak?  Margaret Hilda Thatcher, Baroness Thatcher, LG, OM, PC, FRS, née Roberts (13 Oktober 1925 – 8 April 2013), adalah seorang politikus Britania Raya, Perdana Menteri Britania Raya dengan masa jabatan terlama sepanjang abad ke-20 (1979–1990). Mengatakan

            Watch your thoughts, for they will become actions. Watch your actions, for they'll become habits. Watch your habits for they will forge your character. Watch your character, for it will make your destiny. (Perhatikan pikiran Anda, karena itu akan menjadi tindakan. Perhatikan tindakan Anda, karena mereka akan menjadi kebiasaan. Perhatikan kebiasaan Anda karena mereka akan membentuk karakter Anda. Perhatikan karakter Anda, karena itu akan menentukan nasib Anda.)

 

Daftar pustaka

100 ciri wanita shalihah penulis  dr.fahd Khalil yazid

Merdeka.com Mengenal Fatimah Al Fihri, Pendiri Universitas Pertama di Dunia Era Keemasan Islam.

Al-wardah: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama Volume : 13 No 1. Edisi Juni 2019 WANITA  KARIR DALAM PANDANGAN ISLAM oleh Ismiyati Muhammad 

Jumat, 03 Februari 2023

BAHAYA PENYALAHGUNAAN MEDIA INTERNET BAGI PENDIDIKAN DAN GENERASI MUDA

 

BAHAYA PENYALAH GUNAAN MEDIA INTERNET BAGI PENDIDIKAN DAN GENERASI MUDA

Oleh: Khoirul Anwar

 

إِنَّ فِى يَدِ الشُّباَّنِ اَمْرَ اْلاُمَّةْ وَفِى اَقْدَامِهَا حَيَاتَهَا

“Ketahuilah bahwa di tangan pemudalah urusan ummat dan di kakinyalah kehidupannya”

شَبَابُ الْيَوْمِ رِجَالُ الْغَد

“Pemuda hari ini adalah tokoh masa depan”

ﺣَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟْﻔَﺘَﻰ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ ﻭَﺍﻟْﺘُّﻘَﻰ

“Kehidupan seorang pemuda adalah dengan ilmu dan ketakwaan” 

            Pemuda adalah aset terpenting dalam sebuah Negara, bangsa, dan Agama. Karena pemuda bukan hanya sekedar harapan regenerasi, akan tetapi adalah bibit-bibit yang akan meneruskan sebuah peradaban hingga datangnya akhir zaman. Jika kita lihat pada kenyataan pemuda saat ini, pemuda Islam mulai kehilangan spirit berjuang, spirit belajar, padahal, sadar maupun tidak disadari (secara otomatis) pemudalah yang akan meneruskan sebuah perjuangan-perjuangan Islam kedepannya. Zaman yang dinamis bukan menjadi alasan untuk mundur, akan tetapi menjadi sebuah alasan untuk bangkit dalam menciptakan genersi yang berkualitas dan unggul yang berpegang teguh mengamalkan dan  mendalami Al-Qur’an dan Sunnah dengan lebih tepat dan bijak lagi.

Realitas Pemuda Islam Indonesia Zaman Now.

    Seiring dengan pertumbuhan anak dan perkembangan zaman, banyak remaja muslim sekarang yang akhlaq dan perilakunya menyalahi aturan agama Islam. Mereka banyak yang tidak memikirkan apakah dampak yang ia lakukan akan menimbulkan banyak kebaikan atau madharatnya. Di era globalisasi ini, dunia dipenuhi dengan berbagai macam teknologi yang canggih. Mulai dari  eknologi yang menguntungkan sampai teknologi yang dapat menjerumuskan generasi muda ke dalam jurang kehinaan.

            Tantangan bagi seorang pemuda di era digital ini sangat beragam mulai dari pergaulan bebas, media internet yang memanjakan dan selalu hidup di zona nyaman. Keterlenaan dan kenyamanan fasilitas  ini mengebiri keretivitas  generasi-generasi muda, bagaimana tidak repetisi mereka hidup rebahan sambil berselancar di dunia internet dan parahnya mereka bukan berselancar dalam dunia maya yang dampaknya positif melainkan negativ.

            Teknologi yang menjerumuskan generasi muda ke dalam jurang kehinaan adalah media sosial atau internet. Internet adalah salah satu faktor terbesar yang menyebabkan remaja muslim masuk ke jurang kehinaan. Remaja banyak yang mulai memiliki rasa ingin tahu yang berlebihan terhadap suatu hal yang baru. Dari media sosial pun banyak dari remaja yang mulai mengenal lawan jenis. Mulai dari berkenalan, hingga berpacaran. Apabila kita amati, di media sosial banyak remaja mem-posting foto-foto yang menampakkan auratnya sehingga mencuri pandangan dari lawan jenis. Hal tersebut banyak menimbulkan kerugian terhadap mental remaja. Banyak dari remaja yang ingin meniru hal tersebut atau bahkan yang dulunya berhijab sekarang memaparkan auratnya demi mengikuti trend remaja sekarang.

            Adapun kelemahan etika pergaulan remaja saat ini dipicu oleh beberapa faktor di antaranya: kurangnya perhatian atau pengawasan orangtua, keluarga yang kurang teratur sehingga tidak memperdulikan anak-anakya, pergaulan bebas karena kurang kasih sayang orangtua, kurangnya pengetahuan agama. Dampak lain dari faktor tersebut diantaranya sikap remaja yang mulai tidak peduli dengan hal sekecil apapun dan tidak sopan terhadap hal-hal sepele contohnya tidak memberi salam atau kurang hormat terhadap orangtua, guru ataupun orang lain. Oleh karena itu perlu adanya pembatasan diri diawali dengan diri sendiri agar tidak terjerumus ke hal yang merugikan.

            Berkali kali diungkapkan bahwa penyebab utama kerusakan moral para remaja adalah masalah-masalah pengangguran, pergaulan bebas, kerapuhan kepribadian, dan mental yang tak mampu memikul tanggung jawab. Ada yang menyebutkan pula tidak ada control dari pihak orang tua. Akibat dari semua ini mengakibatkan sering terjadi pertikaian, keributan, keonaran, dan pelanggaran-pelangaran di berbagai tempat. Di kantor, di sekolah, di jalan, di gang-gang, para remaja tersebut sering bikin keributan.

Menumbuhkan Etos Tanggung Jawab

            John Kennedey, seorang negarawan dari Amerika berkomentar tentang krisis sikap para remajanya. Ia mengatakan, ‚Andai mereka disuruh berperang, hanya satu dari tujuh pemuda yang berani menghadapi musuh‛. Bisa kita melihat, bahwa pemuda yang di gambarkan oleh John Kennedey sudah kehilangan jati diri sebagai orang pemuda yang memiliki tanggung jawab. Lebih-lebih mereka sudah kehilangan keberanian dalam memperjuangkan hak. Dalam kasus ciri-ciri pemuda yang seperti itu, Nabi pernah menyingungnya bahwa ‚suatu saat umatnya akan cinta terhadap dunia dan takut terhadap mati‛. Arti kata mati sebenarnya bukan kehilangan nyawa saja, tetapi yang dimaksud dengan mati disana juga bisa bermakna kehilangan rasa tanggung jawab dan konsekuensinya atas apa yang semestinya menjadi kewajiban

Wasiat Nabi Bagi Seorang Pemuda.

            Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :  Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu sebelum datang kematianmu.”

Nabi Muhammad itu basyarun laa kal basyari,

Bal huwa kal yaquti bainal hajari.

(Nabi Muhammad itu manusia yang tidak seperti manusia,

Tetapi dia seperti batu permata di antara bebatuan biasa).

Nabi Muhammad itu Sayyidul “Al-Ummi”

Tidak mengenal baca tulis, tetapi bisa mengubah dunia.

Lantas bagaimana kita seorang yang mengenal baca tulis, hitung-berhitung dan sebagainya merubah diri sendiri saja tidak bisa ( Ibda’ Binafsik)

(KH. Madarik Yahya)

 

 

Refrensi

Misbahul Wani , Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Al-Hadits, PEMUDA DALAM AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH: PEMUDA ISLAM YANG BERKUALITAS TIDAK LEPAS DARI PENDIDIKAN ORANG TUA YANG TOTALITAS, Tahun 2019

 

Kamis, 02 Februari 2023

Dewi Eros (Busur Asmara) Dalam Mitologi Yunani

Dewi Eros (Busur Asmara) Dalam Mitologi Yunani

Oleh: Khoirul Aanwar 

            Apasih mitologi itu? Samakah mitologi dengan mitos,legenda? Mitologi Yunani adalah sekumpulan Mitos dan Legenda yang berasal dari Yunani Kuno dan berisi kisah-kisah mengenai Dewa dan Pahlawan, sifat dunia, dan asal usul serta makna dari praktik ritual  dan kultus orang Yunani Kuno. Mitologi Yunani merupakan bagian dari Agama di Yunani Kuno. Para sejarawan modern mempelajari mitologi Yunani untuk mengetahui keadaan politik, agama, dan peradaban di Yunani Kuno, serta untuk memperoleh pemahaman mengenai pembentukan mitos itu sendiri.

            Tuhan menciptakan setiap hambanya saling mencinta dan meng kasih, bicara tentang cinta tidaklah purba dalam hidup, tentunya jika bicara cinta akan cenderung pada peradaban bahasa yang semakin luas, karana bahasa akan berkembang dengan seiringnya zaman tersebut, agama apapun terbentuk di dalamnya rasa cinta_kasih, kids zamannow menamai mereka yang cenderung pada cinta kasih dengan nama yang familiar dalam telinga kita sehari- hari. Tahukah ada apa itu? Ya bucinisme.

            Bicara tentang cinta dalam mitologi yunani ada seorang dewi eros penebar cinta-kasih. Pernahkah anda mendengar atau melihat di sosmed malaikat atau dewi cinta dalam mitologi yunani? Bentuk visualisasinya seperti ini, dia mirip seperti manusia yang perkiraan masih berumur 4 - 5 tahun, dia memiliki sayap dan selalu memegang panah, panah ini merupakan senjata ampuh, setiap insan yang terkena panah tersebut akan merasakan sensasi yang tak terduga bahkan orang bisa lupa siapa dirinya, dia mabuk asmara, yang diingat dalam fikiran hanya wajah terkasih.

            Eros adalah dewa cinta menurut mitologi Yunani, atau lebih tepatnya dewa nafsu seksual. Orang yang menjadi targetnya akan mengalami apa yang orang rasakan sebagai "jatuh cinta". Versi Romawi dari Eros adalah Cupid, mungkin itulah mengapa nama Cupid digunakan untuk OkCupid, Aplikasi kencan dari Amerika Serikat.

            Menurut Hesiod dalam Theogony, Eros adalah salah satu dari dewa-dewa purba, yang bersama-sama Chaos dan Gaia menciptakan alam semesta. Dia mewakili cinta universal. Versi lainnya menulis dia terlahir hermafrodit dari telur yang ditanamkan Cronos (yang melambangkan waktu) di rahim Chaos. Versi lainnya lagi, Eros menetas dari telur perak hasil perkawinan Nix (malam) dan Aither (angin). Namun versi yang paling umum adalah Eros sebagai asisten Aphrodite yang berwujud anak kecil bersayap dan bersenjatakan busur.  Dia juga kadang dianggap sebagai anak Aphrodite dan Ares (dewa perang), dengan Deimos (teror), Phobos (ketakutan), dan Harmony sebagai saudara-saudaranya. Eros juga punya adik yang disebut Anteros, yang melambangkan seorang pembalas dari cinta yang tak terbalas.

            Eros diasosiasikan dengan kesuburan, nafsu, dan cinta seksual, dan karena cinta seperti itu sangat sulit dikontrol, dewa Eros kadang dipandang sebagai dewa licik yang penuh trik. Kadang ulahnya tidak berbahaya dan sekadar iseng saja. Kadang dia sangat kejam karena cinta yang dia timbulkan tidak akan kesampaian atau pada target yang salah (bisa beda spesies). Eros juga dianggap sebagai pelindung cinta homoseksual.

            Panah yang dilepaskan Eros tidak pandang bulu, baik orang, manusia setengah dewa, maupun dewa tidak akan kebal. Eros sendiri tidak kebal, dia terkena panahnya sendiri dan jatuh cinta pada psyche, seorang manusia fana.

Rabu, 01 Februari 2023

BERDAKWAH TANPA GURU

 


BERDAKWAH TANPA GURU

Oleh : Khoirul Anwar

            Berdakwah merupakan sebuah kewajiban bagi setiap umat islam. Sebagai umat yang mendapat predikat Khairu Ummah (sebaik-baiknya umat) setiap individu muslimin-muslimah diperintahkan untuk berdakwah sesuai kadar kemampuannya. Banyak dalil atau ayat dan hadis yang menyebutkan kewajiban berdakwah bagi setiap individu mukmin. Dalam sebuah hadis shahih, rasulullah saw bersabdah :

عن عبد الله ابن عمروان النبى صلى الله عليه وسلم قل بلغوا عني ولواية ... رواه البخارى

Dari abdullah bin amr di tuturkan bahwasannya rasulullah saw bersabdah “ sampaikan dariku walau satu ayat “. (HR. Bukhari)

كنتم خيرامة اخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنھون عن المنکروتؤمنون بالله......

“ Kamu adalah umat yang terbaik yang di lahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada allah..... ( QS. ALI IMRAN /3:110 ).

            Sebagian ulama’ ada yang menyebut berdakwah itu hukumnya fardu kifayah (kewajiban Kolektif) dan ada juga yang menyatakan fardu ain. Lalu bagaimana jika seorang mukmin berdakwah tenpa adanya sanat keilmuan, cukup dengan bermodalkan bacaan buku agama, bermodalkan satu, dua hadis dan ayat al qur’an tanpa tahu hadis tersebut tergolong hadis hasan, shahih, dhoif, dan azbabun nuzul turunnya ayat tersebut? Benarkah hanya dengan bermodalkan pengetahuan dari buku bacaan dan surban, bikin konten di youtube, mendapat viwers banyak bisa jadi muballig tanpa mempertimbangkan sanat keilmuan?

            Melihat paradigma kehidupan kitdz jaman now masakini sangat miris sekali. Cukup bermodalkan pengetahuan minim, tampa sanat keilmuan yang jelas berdakwah di youtub menjadi ajang sensasi, menjadi profesi mencari jalan ekonomi dengan mengembar gemborkan agama, dogma agama yang memeca belah persatuan negara. Dengan saling mengkritik. Perang argumen menjadi tak terkendali media sosoal memanas, umat menjadi bringas terpengaruh ulama’ bermodalkan buku bacaan agama tanpa di pelajari  mendalam, jengot yang panjang, jidat dahi yang gosong dan surban belaka.

            Belakangan ini dengan bantuan sosial dan internet murah, banyak orang – orang yang merasa sudah sampai pada level tertentu padahal ia baru mulai, tak sedikit pula yang merasa telah memulai padahal belum berbuat apa – apa. Nah kesombongan intelektual semacam ini mulai sangat menyeruak di depan hidung kita.

            Hanya dengan kerap berselancar di dunia maya seorang telah merasa paling pakar dan ahli lalu dengan pongahnya menyalahkan oranglain, nabi, dan bahkan tuhan juga di kritik. Merasa paling agamis dan religius kemudian dengan jumawa mengkafir syirikkan kelompok lain. Bocah ingusanpun merasa paling intelek hanya dengan mengikuti satu dua baris pendapat tokoh lantas dengan arogannya mempersetankan pendapat yang lain, hanya tahu sangat sedikit tentang jauh lebih sedikit hal, tapi merasa tahu banyak tentang sangat banyak hal.

            Fakta dilapangan mengatakan media sosial dan internet merupakan sebagai ajang mendapat sensasi, pencari ekonomi, propaganda dogma agama, dan saling menjustifikasi tanpa menelusuri akar permasalahan. Unjuk rasa aksi turun jalan dengan takbir mengema, bendera lafaz lafdul jalalah, ingin mengubah falsafah pancasila menjadi khilafah, memecah belah persatuan dengan mengatas namakan agama dan tuhan. “ sebelum belajar tentang tuhan dan agama terlebih dahulu belajarlah tentang manusia. Sehingga suatu saat nanti anda membela tuhan dan agama, anda tidak lupa bahwa anda adalah manusia “. Ach. Dhofir zuhry

            Yang membedakan agama islam dengan agama yang lain, negegara negara barat yang berkembang baik saintek maupun iptek adalah sanat ke ilmuan. Ilmu yang dapat di pertanggung jawabkan adalah ilmu yang diperoleh melalui jalur yang jelas dan diyakini dapat dipercaya. Bimbingan seorang guru menjadi bukti kuat kebenaran ke ilmuan tersebut. Tanpa melalui bimbingan seorang guru kebenaran ilmu masih di ragukan. Sistem trasfer ilmu dengan jalur yang jelas dan pasti seperti ini di sebut dengan  “ sanad “ dan hanya di miliki oleh umat nabi muhammad saja. Sistem inilah yang menjaga kemurnian ajaran islam dan mempertahankannya hingga lima belas abat lamanya.

            Dalam islam tidak ada satupun orang yang bebas berkata ini dan itu tanpa sumber yang jelas, jika ada yang bersuara lantang tanpa dasar maka dengan sendirinya akan tertolak. Imam abdullah bin mubarok mengatakan :

الاسناد من الدين ولولاه لقال من شاء ما شاء

“ Penyandaran (ilmu pada ahli imu) adalah bagian dari agama andai tidak ada sanad siapapun akan bebas berkata apapun “.

            Pepatah Arab mengatakan, "Wa innamal 'ilmu bitta'allum. Ilmu itu harus berguru." Pepatah ini sudah menjadi pakem bagi siapa saja yang ingin alim, ingin berilmu, harus berguru. Sebab ilmu tidak akan hasil sempurna kecuali memiliki seorang guru, seorang murabbi.

من لا شيخ فالشيطان شيخه

“Siapa saja yang tidak memiliki guru, maka Syaitanlah yang menjadi gurunya”

Dalam kesempatan lain, kita juga mendengar sebuah ungkapan hampir senada yang berbunyi:

من كان شيخه كتابه كان خطأه أكثر من صوابه

“Siapa saja yang menjadikan kitab (buku) sebagai gurunya, maka dia akan lebih banyak salah dari pada benarnya”.

Maqolah – maqolah di atas sebagai bukti bahwa belajar agama harus ada gurunya.

Selasa, 31 Januari 2023

Kontemplasi Pemikiran Ilmuan Islam

 

Kontemplasi Pemikiran Ilmuan Islam

Oleh : Khoirul Anwar

 


Nabi Saw bersabda, “berpikir 1 jam itu lebih baik daripada ibadah sunnah selama 60 tahun.” (dalam riwayat lain disebutkan 70 tahun)

Sayidina Ali Karamallohu Wajhahu, mengatakan : “ tidak ada ibadah (lebih bernilai) seperti tafakur”.

Ulam’ Ahli Ma’rifat mengatakan : “ Pikiran itu merupakan pelitanya hati, apabila sudah hilang gelaplah hatinya”.

 

            Bagaimana pandangan dunia islam tentang filsafat? Perlukah adanya filsafat dalam dunia islam? Bukankah filsafat membuat iman seseorang goyah?  Dunia islam melupakan sejarah, para ilmuan islam dulu mengembangkan ilmunya melalui ilmu filsafat. Lalu lahirlah ilmu-ilmu yang lain.

            Kekurangan dunia islam saat ini hanya mengutamakan ke ilmuan fikih yurisprudensi, dan tasawuf sehingga keilmuannya setatis tidak dinamis, maka dunia islam terjebak dalam kejumudan berfikir, dan memgalami degradasi, dekadensi keilmuan. Menurut ibnu rusyd dengan adanya filsafat daya fikir kerits akan keilmuan ummat islam bisa berkembang.

            Islam terkenal dengan keilmuannya, kekritisannya dalam menyikapi berbagai hal, dan salah satu ilmu yang membuat kita berfikir kritis adalah ilmu filsafat. Atau dalam dunia islam di kenal dengan nama familiar falsafah.

Al-Imam al-Ghazali ( Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, wafat 505H/1111M) di kota Ghazal, Persia. Kiatan yang ditulis oleh Imam Al-Gazali (Tahafut Al – Falasifah ) ini menyanggah beberapa pemikiran yang dikemukakan para filsuf diantaranya seputar masalah Ketuhanan, alam semesta, jagat raya, metafisika, keimanan, dan kemampuan nalar akal manusia.

"Setelah melihat nadi kebodohan berdenyut dalam diri orang-orang bodoh itu. saya merasa penting untuk menulis buku ini sebagai sanggahan atas para filosof terdahulu serta eksplorasi atas kerancuan dalam keyakinan berikut inkonsistensi berbagai teori mereka dalam persoalan yang terkait dengan metafisika. Tahafut Al – Falasifah ini juga akan menyingkap relung-relung terdalam dari elemen pemikiran mereka yang dapat mewujudkan suka cita kaum intelektual dan memberikan pelajaran pada para cendikiawan. yang saya maksud disini adalah persoalan-persoalan akidah dan pendapat-pendapat yang menjadi medan perdebatan dengan kelompok mayoritas umat islam". (Imam al-Ghazzalli)

            Melalui karya monumentalnya ini, Abu Hamid al-Gazali telah menelanjangi kerancauan dari pemikiran para filsuf. Demi memuluskan ambisi-nya itu, al-Gazali masuk ke dalam gelanggang filsafat dan langsung menyerang, alih-alih mempertahankan keyakinan sendiri. Diakui atau tidak, cengkeraman kutukan al-Gazali terhadap filsafat lewat karyanya ini begitu menggurita. Meski demikian, justru yang kemudian dibantah oleh Ibnu Rusyd melalui Tahafut at-Tahafut ini telah menjadi diskursus filsafat di dunia Islam menjadi semakin sehat dan penuh gairah, hingga saat ini.

            Ibnu Rusyd (Abu al-Walid Muhammad Ibn Ahmad Ibn Rusd,wafat 595H / 1198 M), lahir dan dibesarkan di cordova. Ia adalah filsuf kenamaan yang tidak hanya dikenal di kalangan Islam, melainkan juga di kalangan pemikir-pemikir barat. Selain menulis filsafat, Ibnu Rusyd juga menulis tentang pengobatan, fauna, kosmologi, teologi, logika dan lain-lain. Di antara berbagai karyanya itu, yang paling masyhur adalah Tahafut At-Tahafut. Kitab ini lahir sebagai sanggahan terhadap Al Ghazali yang berjudul Tahafuf Al-Falasifah (kerancuan para filsuf). Kitab Tahafut At_Tahafut ini dikemas dalam bentuk polemik. Pertama-tama ditampilkan kritik dan argumentasi Al-Ghazali terhadap pemikiran filsafat, kemudian diikuti dengan kritik dan argumentasi Ibnu Rusyd terhadap pemikiran Al-Ghazali. Kritik atas kritik yang yang dibangun Ibnu Rusyd merupakan wahana untuk membentuk sikap kritis di kalangan umat Islam.

       Pada abad ke-14, yakni sekitar masa satu generasi sesudah padamnya gelombang kedua Hellenisme, Ibnu Taimiyah (Taqi al-Din Ahmad Ibnu Taimiyah, wafat 728 H/1328 M), seorang pemikir pembaharu dari Damaskus, telah secara sangat dini menyadari kesalahan prinsipil keseluruhan bangunan filsafat dan Kalam, dan dengan sangat kompeten membongkar kepalsuan logika Aristoteles (ilmu mantiq) yang banyak menguasai jalan pikiran para sarjana islam, termasuk misalnya, al-Ghazali yang menolak filsafat itu. Ibnu Taimiyah sering digambarkan sebagai seorang pemikir fanatik dan reakioner. Dalam usahanya membongkar otoritas Falsafah Ibnu Taimiyah telah menulis berbagai karya khusus. Salah satunya ialah Al-Raad ‘ala al-Manthiqiyyin (“Bantahan Kepada Para Ahli Logika”), yang dihargai sangat tinggi oleh para sarjana modern, yang membuatnya dapat di anggap sebagai peletak dasar pertama bagi logika John Stuart  Mill dan pendahulu filsafat David Hume. Sebuah karya lainnya di tulis Ibnu Taimiyah sebagai kritik yang ditunjukkan kepada filsafat ibnu rusyd  dalam bukunya, al’Kasf ‘an Manahij al-Adillah (“Penyikapan Berbagai Metode Pembuktian”).

            Melihat sekilas dari sejarah khazanah keilmuan pemikir islam di atas kita dapat mengambil hikmah kita harus semangat dalam bertholabul ilmi, dan ini merupakan sebuah PR besar bagi pemeluk agama islam terlebih lagi generasi muda islam agar lebih semangat dan memacu ghiroh akan keilmuan.

RESUMAN DASAR KAIDAH BERFIKIR LOGIKA DLAM ILMU MANTIK

 




RESUMAN DASAR KAIDAH BERFIKIR LOGIKA DLAM ILMU MANTIK

        Ketika kita dalam ruang lingkup diskusi kita selalu terjebak dalam kaidah berfikir yg di warisi oleh kaum sofis yunani yaitu debat kusir yang tanpa henti, saling menyalahkan, dan merasah jawabanya yang paling benar. Kaum sofis yunani selalu bermain-main dengan terma-terma tertentu tanpa perduli dengan makna-makna yang di kandungnya. Sampai sekarang orang-orang seperti itu, kita sering saksikan. Kerusuhan dan keresahan yang kita lihat dewasa ini, sering kali bermula dari orang-orang seperti itu. Maka dalam kajian ilmu mantik di bentuklah dasar-dasar kaidah berpikir, agar dalam berpikir dan berdiskusi kita berpikir logis dan tidak membuat definisi dan nalar logika sekehendaknya ( sak karepe dewe). Tidak hanya dalam ruang lingkup diskusi, dalam berselancar di dunia MEDSOS kita selalu terburu-terburu dalam memaknai arti dan terburu menyalahkan seseorang, bahkan mengkafir syirikkan yang berbeda faham dengan kita. Dengan belajar dasar kaidah berfikir mantik semoga kita semakin awas, dan mawasdiri dalam memaknai hidup dan segala persoalan.

Dasar Istidlal /inference ( peroses pengambilan dalil ) dalam kaidah berfikir:

1.      Qanun adz – Dzatiyah / Qonun al – huwawiyah ( Law of identity)

   Secara seserhana, kaidah pertama ini hendak menegaskan bahwa setiap sesuatu itu memiliki hakikat dan ciri khasnya yang bersifat tetap, yang dengan ciri khas tersebut mereka saling berbeda satu sama lain dan tidak bisa di persamakan.  Dua hal yang berbeda tidak boleh di anggap sama.

Contoh: “tuhan dan makhluk. Hakikat tuhan dan makhluk sudah jelas berbeda. Karena itu menurut hukum logika, kita tidak bisa mengatakan bahwa allah itu makhluk dan makhluk itu adalah allah. Allah ya allah. Mahluk ya makhluk. Tidak bisa di persamakan.”

2.      Qanun ‘Adam at -Tanaqudh ( Lau of noncontradiction)

   Dua hal yang bertentangan tidak mungkin terhimpun.

Contohnya:” anda tidak bisa mengatakan bahwa dzat tuhan itu esa, tetapi sekaligus berbilang. Mengapa ? Karena ke esaan dan keterbilangan adalah dua hal yang bertentangan. Dua hal yg bertentangan tidak mungkin dapat terhimpun. Dan akal sehat kita jelas akan mengamini itu. Tapi, anda bisa saja mengatakan dzat tuhan itu esa, tetapi sifatnya berbilang. Kenapa? Karena subjek yang di maksud sudah berbeda. Yg pertama dzat yang kedua sifat.

3.      Qanun al – imtina’ / Qanun ats-Tsalits al-Marfu’( Law of Exluded Middle)

   Dua hal yang bertentangan itu tidak mungkin saling mendustakan satu sama lain ( an-naqidhan la yukadzdzibain). Dengan ungkapan lain, salah satu dari dua hal yang bertentangan itu harus benar. tidak ada kemungkinan ketiga. Yang ketiga sudah terangkat karena itu kaidah ini dibsebut sebagai kaidah “ kemungkinan ketiga yg terangkat” ( ats- tasalits al_ marfu’).

Contoh sederhana hitam dan putih. Dua warna itu saling berlawanan tapi sebenarnya tidak saling bertentangan. Anda bisa saja mengatakan bahwa barang ini tidak hitam, juga tidak putih. Karena bisa jadi hijau, kuning, merah dan seterusnya.

   Tetapi, anda tidak bisa mengatakan bahwa barang ini hitam sekaligus putih. Kalaupun hitam dan putih itu berkumpul, hitam ya tetap hitam, putih ya tetap putih. Jika keduanya melebur maka yang terlahir bukan hitam ataupun putih, melainkan warna lain.

Minggu, 28 Agustus 2022

OPINI : Social Distancing (Individu dan Masyarakat), Perubahan Sosial Lewat Komunikasi Digital Saat Pandemi



OPINI : Social Distancing (Individu dan Masyarakat), Perubahan Sosial Lewat Komunikasi Digital Saat Pandemi

Oleh : khoirul Anwar, Cabang Malang

    Kehadiran pandemi penyakit corona virus 2019 (Covid-19) telah mengubah tatanan dunia dalam waktu singkat. Mungkin tidak ada yang bisa membayangkan bahwa pandemi ini akan menyebabkan  begitu banyak penderitaan manusia. Dalam waktu singkat, pandemi  menyebar dengan cepat  dan luas, merenggut banyak nyawa. Secara sosiologis, pandemi Covid-19 telah mengakibatkan perubahan sosial yang tidak direncanakan. Artinya, perubahan sosial yang terjadi secara sporadis dan tidak diinginkan oleh masyarakat. Akibatnya, ketidak siapan masyarakat terhadap pandemi ini  menyebabkan gangguan sosial di segala aspek kehidupan masyarakat. 
    Penyebaran virus corona ini telah membawa perubahan di masyarakat, salah satunya adalah di bidang komunikasi. Orang harus terbiasa. Perubahan terjadi dalam cara orang berkomunikasi, berpikir dan bertindak. Padahal, perubahan masyarakat akibat bencana corona ini sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi melalui digitalisasi, yang kita sadari dan tanpa kita sadari. Stephen W. Dalam bukunya Theories of Human Communication (Sendjaja, 2014), Littlejohn memberikan tiga pendekatan komunikasi antar manusia.
1. Pendekatan saintifik (ilmiah dan empiris). Secara umum, pendekatan ini berlaku di kalangan ilmuwan eksakta. Perspektif yang menekankan pada unsur objektivitas dan pemisahan antara yang diketahui (subjek yang diketahui dan dipelajari) dan yang diketahui (subjek pelaku atau pengamat).
2. Pendekatan humanistik (Interpretative Humanities). Ini adalah pendekatan perspektif yang mengarah pada prinsip subjektivitas. Orang-orang mengamati sikap dan perilaku orang-orang di sekitar mereka, mengasimilasi mereka dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan orang-orang di sekitar mereka.
3. Pendekatan ilmiah sosial. Ini adalah kombinasi dari pendekatan ilmiah dan kemanusiaan, dan subjek penelitian adalah kehidupan manusia, termasuk memahami perilaku manusia.
Jelas bahwa orang membutuhkan kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan orang-orang di sekitar mereka. Begini penampakan pandemi Covid-19 Corona dalam hubungan yang jauh dari ideal.

Penerapan (Social Distancing), Interaksi Manusia dan Komunikasi Digital

    Penting untuk di renungi dan berpikir bahwa Social Distancing dan menjaga jarak tidak membuat kita berhenti bersosial. Hanya saja saya tidak terbiasa memindahkan ruang fisik ke ruang virtual dalam keseharian kita. Komunikasi digital sangat dekat  di sekitar kita, yang sebenarnya sangat berkontibisi besar dalam kehidupan sosial.meskipun dengan adanya Social Distancing kita tetap bisa bersossialisasi melalui berbagai media di era globalisasi ini yang menunutut pada kecanggihan komunikasi digital untuk tetap berinteraksi sosial. Media-media yang tersedia dapat di manfaatkan sebagai media pemasaran, media interaksi, media pembelajaran. Jembatan-jembatan melalui media tersebut tentunya dapat memberikan edukatif, informatif dan persuasife. Media yang dimaksud yang di gunakan tanpa melakukan kontak fisik meliputi Whatsap, Instagram, Twiter, Facebook dan lainnya
    Bukankah ini sudah menjadi gaya hidup kita, termasuk orang Indonesia? Misalnya, kebiasaan bangun tidur langsung mencari gadgetnya meskipun sebatas cek pesan masuk, lihat status, dan lainnya.Saat belum terjadi wabah pandemik Covid-19, kita seringkali disibukkan dengan aktivitas melalui komunikasi sosial yang di mana komunikasi dilakukan tidak harus kontak fisik atau tatap muka. Artinya masyarakat tetap bisa melakukan interaksi sosial dengan menggunakan teknologi komunikasi, terutama media sosial. Kala itu sempat menjadi kekhawatiran, terutama untuk generasi penerus, dalam lunturnya keakraban secara langsung karena masing-masing seperti memiliki dunianya sendiri. Namun sekarang seolah melempar kesalahan pada kebijakan pemerintah dengan adanya pembatasan jarak sosial. Teknologi saat ini sudah berkembang demikian pesat sehingga kita bisa tetap saling terhubung tanpa harus secara fisik berada di dalam ruangan atau tempat yang sama, Dengan begitu interaksi kita hanya terbatas pada jarak Social Distancing namun tidak terbatas dalam berkomunikasi, meskipun ada kalanya akan lebih efektif jika di lakukan dengan berkomunikasi lansung secara tatap muka dalam satu ruangan (Komunikasi Interpersonal). Tidak hanya interaksi individu dengan individu yang lain saja yang terkungkung dalam dimensi dunia maya, tetapi perekonomian pasca pandemi ini merubah perekonomian. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan menurunnya perekonomian dan aktivitas di berbagai sektor dan wilayah di Indonesia. Walau economic shock yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 berangsur mereda seiring stabilnya pasar keuangan domestik dan menggeliatnya beberapa sektor perekonomian. Akan tetapi mengingat sifatnya yang memukul baik sisi penawaran mau pun permintaan dari perekonomian, upaya pemulihan masih memerlukan lebih banyak waktu.